Jakarta, Rabu (30 Januari 2008) ”Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) akan menggelar Rembuk Nasional Pendidikan (RNP) 2008 pada 4 s.d. 6 Februari 2008. Bertempat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Depdiknas, Sawangan, Depok, kegiatan tahunan ini akan membahas pemantapan sembilan terobosan kebijakan di bidang pendidikan.
Sekretaris Jenderal Depdiknas, Dodi Nandika, selaku Ketua Panitia RNP Tahun 2008, menjelaskan, pada RNP 2008 akan dibahas tiga materi pokok yakni, evaluasi capaian kinerja pembangunan pendidikan tahun 2005-2007, pemantapan pelaksanaan sembilan terobosan kebijakan pendidikan, dan peningkatan pemahaman terhadap tujuh isu pokok pendidikan.
“Tiga isu pokok ini dianggap sangat signifikan sebagai bagian dari pelaksanaan rencana strategis (renstra) Depdiknas 2005-2009,” katanya saat memberikan keterangan pers di Gerai Informasi dan Media, Pusat Informasi dan Humas Depdiknas, Jakarta, Rabu (30/1/2008).
RNP 2008 dengan tema “Pemantapan Pencapaian Target Renstra 2005-2009″ direncanakan dibuka oleh Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo pada Senin, 4 Februari 2008. Kegiatan ini akan diikuti oleh sebanyak 1.225 peserta, terdiri atas para pengambil kebijakan di bidang pendidikan, diantaranya Pimpinan Komisi X DPR RI, Ketua Panitia Ad-Hoc III DPD RI, Pejabat Eselon I dan II Depdiknas, Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Ajang ini juga akan melibatkan para rektor perguruan tinggi negeri dan koordinator perguruan tinggi swasta (Kopertis), Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depdiknas di daerah, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Badan Akreditasi Pendidikan, Atase Pendidikan, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, serta Dubes/KWRI RI di UNESCO.
Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan kesepahaman berbagai pihak yang berkaitan dengan pembangunan pendidikan dalam rangka meningkatkan pemerataan dan perluasan akses, meningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, serta meningkatkan tata kelola (good governance), akuntabilitas, dan citra publik.
Melalui RNP 2008 diharapkan dapat mengevaluasi program dan target kinerja pembangunan pendidikan selama tahun 2005 s.d. 2009 pada tiap-tiap unit utama di Depdiknas. Selain itu, makin mantapnya pelaksanaan sembilan terobosan kebijakan pendidikan.
Terobosan kebijakan pendidikan tersebut meliputi pendanaan pendidikan, peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi guru dan dosen, penetapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk e-pembelajaran dan e-administrasi, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan.
Selanjutnya, rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, reformasi perbukuan, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan secara komprehensif, penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan secara komprehensif, serta pendidikan nonformal dan informal untuk menggapai yang tak terjangkau (reaching the unreached).
Sementara, tujuh isu pokok pendidikan yakni, penuntasan Program Wajar Dikdas Sembilan Tahun, pemberantasan angka buta aksara, peningkatan akses ke sekolah menengah dan perimbangan jumlah siswa sekolah menengah atas (SMA) dibandingkan dengan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), peningkatan akses dan kualitas perguruan tinggi, terutama melalui peningkatan kapasitas perluasan politeknik, redistribusi guru dan antisipasi kekurangan guru dalam waktu lima tahun ke depan.
Selanjutnya, evaluasi pelaksanaan ujian nasional (UN), kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), e-administration, e-learning, akreditasi sekolah/madrasah dan perguruan tinggi, bantuan operasional sekolah (BOS) dan BOS buku, rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah, peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru dan dosen, dan pendidikan kecakapan hidup, evaluasi pelaksanaan otonomi satuan pendidikan dan peran serta masyarakat.
Pada pembukaan RNP 2008, direncanakan Mendiknas akan meluncurkan beberapa hasil program baru Depdiknas yakni: Nomor Induk Siswa Nasional (NISN); Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN); Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK); Pangkalan Data Informasi Berbasis Web (Padati-Web) ; Direktori Doktor; dan Perpustakaan Maya.
Selama kegiatan berlangsung, Pusat Informasi dan Humas (PIH) Depdiknas akan menyediakan fasilitas media center guna menunjang kegiatan jurnalistik bagi media cetak dan elektronik.* **
Sumber : Setjen Ddepdiknas
|